sugeng rawuh


widget

Jumat, 27 September 2013

Pekerjaan Tuntas dengan Manajemen Waktu

PEKERJAAN TUNTAS  DENGAN MANAJEMEN WAKTU
Oleh :
ISNEN WIDIYANTI, S.Pd
Guru MTs N Model Babakan

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
(QS. Al-Ashr)

Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga, bahkan uang sebesar apapun tidak akan pernah bisa menggantikannya. Ketika kita kehilangan uang maka ada kemungkinan kita untuk mendapatkannya kembali cepat atau lambat, namun bila kita kehilangan waktu, maka jangan pernah harap untuk bisa dapat kembali mengulang waktu. Waktu sangatlah penting, bahkan apabila kita mau berfikir lebih panjang waktu adalah investasi yang sangat berpotensi.

Bahkan karena begitu pentingnya Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ashr yang artinya seperti di atas. Dari Surat tersebut Allah SWT berfirman bahwa sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kenapa dalam kerugian? Jika manusia yang tidak bisa mempergunakan waktu sebaik-baiknya, yaitu orang-orang yang mengerjakan amal saleh dan menasehati supaya mentaati kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran. Dari ayat tersebut dapat kita pahami bahwa waktu merupakan investasi yang sangat besar bagi manusia. Banyak hal yang bisa dilakukan apabila bisa memanfaatkan waktu.

Selain itu ada pepatah Arab yang mengatakan bahwa “waktu adalah pedang”. Artinya waktu merupakan sesuatu yang sangat tajam, apabila dipergunakan dengan baik maka pedang akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi pemiliknya. Namun bila seseorang tidak bisa mempergunakan pedangnya maka pedang itu akan melukai pemiliknya sendiri. Begitu juga waktu, apabila seseorang bisa menggunakan dengan baik, maka waktu adalah sesuatu yang sangat menguntungkan. Dan sebaliknya, apabila seseorang lengah oleh waktu maka orang itu akan tergilas sendiri oleh waktu.
Bila anda dipercaya untuk melakukan banyak tugas dari atasan memang menyenangkan tapi jika sudah melebihi kemampuan mungkin anda akan bingung harus bagaimana. Kondisi seperti ini akan menyebabkan perasaan jenuh yang sering menyerang para profesional karena beban kerja yang terlalu banyak sehingga anda harus bekerja melebihi kerja yang wajar. Memang beban kerja yang bertumpuk, melakukan pekerjaan yang sama dalam jangka waktu cukup lama sudah menjadi masalah sehari-hari bagi pekerja saat ini.
Stres karena pekerjaan menumpuk? Coba cek manajemen waktu Anda. Jangan-jangan Anda salah membagi waktu. Sering terjadi, karena saking banyaknya pekerjaan yang dipikirkan, Anda bingung sendiri.
Situasi seperti ini sebetulnya tak perlu dialami, jika Anda tidak menunda-nunda pekerjaan. Kebiasaan menunda, hanya akan membuat panik dan kewalahan akibat tekanan dan beban psikologis yang berat.Anda bisa saja berdalih tak punya banyak waktu menyelesaikan semuanya. Tapi, coba untuk memaksimalkan lagi waktu yang ada. Pikirkan lagi: Berapa banyak waktu yang Anda lewatkan percuma ?
Menurut psikolog Dewi Minangsari dari curhat.com, seseorang yang selalu terjebak pada persoalan kekurangan waktu biasanya merupakan pribadi yang sukar mengambil keputusan, tidak tegas dan kurang pintar menata prioritas. Apa yang sebaiknya dilakukan? Yaitu perlunya Manajemen Waktu !
Pada dasarnya setiap orang memiliki modal waktu yang sama, 24 jam dalam sehari. Tapi mengapa ada sebagian orang yang dengan aktifitasnya mengaku “sibuk”, padahal jadwal kegiatannya “tak sesibuk” orang lain yang jauh lebih padat dan powerfull. Dalam rentang waktu yang sama, bisa jadi 2 orang yang berbeda menghasilkan output yang berbeda, baik jumlah maupun kualitasnya. Mengapa?
Kondisi itulah yang menunjukan bahwa adanya manajemen waktu sangatlah penting dalam pencapaian sebuah keberhasilan. Sebab dengan manajemen waktu yang baik, seluruh kegiatan dapat terjadwal rapi dan semuanya terselesaikan. Langkah apa sajakah yang perlu dilakukan dalam mengatur waktu yang baik dan efektif? Mari kita bahas bersama tips-tips manajemen waktu yang bisa Anda terapkan setiap harinya.
1. Mulailah dengan membuat skala prioritas.
Ketika tugas atau pekerjaan kita menumpuk, waktu 24 jam per hari rasanya tidak cukup untuk menyelesaikan semua tugas tersebut. Untuk itu buatlah skala prioritas pekerjaan manakah yang paling penting dan harus segera diselesaikan, serta pekerjaan manakah yang bisa dikerjakan belakangan. Dengan begitu semua target Anda dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
2. Belajar disiplin dan tidak menunda pekerjaan.
Membiasakan diri untuk disiplin dalam mengerjakan semua pekerjaan, mendorong kita untuk segera menyelesaikannya langsung tanpa harus menunda-nunda. Sebab semakin lama kita menunda sebuah pekerjaan, maka semakin besar pula rasa malas yang kita bangun. Hal inilah yang membuat pekerjaan kita hanya akan menumpuk, tanpa ada yang terselesaikan dengan tuntas. Karena itu membangun disiplin dirimenjadi langkah awal bagi Anda untuk bisa sukses menjalankan manajemen waktu yang sudah direncanakan.
3. Buatlah jadwal sebagai alat bantu manajemen waktu.
Salah satu alat bantu yang dapat mengingatkan Anda dengan segala pekerjaan yang harus diselesaikan yaitu jadwal kegiatan Anda. Usahakan Anda memiliki jadwal rencana kegiatan harian, dan pastikan Anda mencantumkan pekerjaan apa saja yang harus Anda selesaikan pada hari itu. Jadi, Anda mengingat setiap pekerjaan yang harus segera diselesaikan dan dapat mengatur waktunya dengan baik.
4. Upayakan selalu fokus dan tuntaskan setiap pekerjaan Anda.
Mengerjakan lebih dari satu tugas dalam waktu yang bersamaan tentunya tidak akan menghasilkan output yang optimal.  Lebih baik kita fokus untuk menuntaskan satu tugas terlebih dahulu, baru selanjutnya kita mengerjakan tugas berikutnya. Cara ini sangat membantu Anda untuk bekerja secara efektif, sehingga semua tujuan Anda dapat tercapai sesuai dengan target waktunya.
5. Hargailah setiap waktu yang Anda habiskan.
Manfaatkan setiap waktu yang Anda habiskan sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya saja saat jam kerja, maka gunakan tenaga dan pikiran Anda untuk fokus menyelesaikan pekerjaan dan tugas Anda. Begitu juga pada saat jam istirahat, hargai serta manfaatkanlah untuk refresing dan sejenak mengistirahatkan pikiran Anda. Sehingga pada saat masuk jam kerja, pikiran dan tenaga Anda siap digunakan untuk bekerja kembali secara optimal. Dengan menghargai waktu yang Anda miliki sesuai dengan porsinya, maka setiap jam yang Anda lewati akan memberikan manfaat bagi Anda.
Cara terbaik menggunakan waktu adalah segera lakukan tindakan, dan buang kemalasan. Kemauan dan pikiran harus disatukan untuk melakukan tindakan nyata dan bukan kata-kata. Ketika anda pandai bicara, maka tindakan anda memberikan contoh atau keteladanan sangat diperlukan. Jangan sombong, karena kesombongan akan menjatuhkan diri anda sendiri.
Pendek kata, prinsip sederhana dalam manajemen waktu adalah jangan membiarkan sedetik pun waktu tanpa adanya manfaat. Tampak simpel namun butuh usaha dan kemauan keras dalam melaksanakannya. Dan yang terakhir sesuai dengan hadist Rasulullah SAW, ingat lima perkara sebelum lima perkara. Yaitu hidup sebelum mati, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, sehat sebelum sakit dan luang sebelum sempit.


387 Penggalang Dikukuhkan

387 PENGGALANG DIKUKUHKAN !!


K
egiatan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) MTs N Model Babakan Tahun 2013 dibuka oleh Ka Mabigus 11.28.121-122 yaitu Kak Drs. H. Wahidin pada hari Sabtu, 31 Agustus 2013 pukul 13.00 – 14.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh 387 siswa kelas VII sebagai tamu penggalang dan 60 orang Dewan Penggalang. Kegiatan Persami disamping sebagai upaya penerimaan dan pembinaan  anggota baru pramuka penggalang berdasarkan program kerja tahunan Gerakan pramuka Gugus Depan 11.28.121-122 MTs N Model Babakan. Juga merupakan ajang pencarian bakat siswa. Dalam rangka pencarian bakat siswa diadakan lomba sebagai berikut : Lomba Pidato B. Inggris, Lomba Pidato B. Arab,Lomba Kaligrafi, dan  Lomba Scout Master.

Untuk mengisi kegiatan malam seperti biasa sebuah perkemahan tentulah ada Api Unggun yang diawali dengan upacara api unggun dengan pembina Kak Subur, S.Pd.,M.Si dan dilanjutkan Pentas Seni yang menampilkan  berbagai karya seni seperti menyanyi, menari, ceramah, dll. Upacara Api Unggun bukanlah sebagai ajang kemuskrikan tetapi sebagai ajang penampilan kreatifitas para siswa dan pemupukkan rasa kekeluargaan diantara anggota pramuka dilingkungan Gudep MTs N model Babakan. Upacara Api unggun berakhir setelah waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB. Para peserta dipersilahkan istirahat / tidur untuk persiapan kegiatan pada pagi harinya.

Besok paginya tepatnya hari Minggu, 1 Agustus 2013 pukul 03.00 WIB peserta dibangunkan untuk kegiatan Sholat Malam berjamaah dan Renungan Suci dipimpin oleh Kak. Drs. H. Muchlisin, M.Ed yang dilanjutkan sholat Subuh berjamaah. Acara selanjutnya yaitu Penjelajahan / Wide Game pada pukul 07.00 WIB dengan menempuh 10 Pos Uji Materi diantaranya : Semapur, Keagamaan, Peduli Gudep, PBB, Yel-Yel, Sandi, Halang Rintang, Sejarah Pramuka, Tali Temali, dan Permainan.

Upacara Penutupan sekaligus pengukuhan anggota gerakan Pramuka Gudep MTs N Babakan dilaksanakan pada pukul 10.30 WIB. Upacara Penutupan dipimpin oleh Kak Subur, S.Pd.,M.Si. Di dalam upacara penutupan adik-adik penggalang di resmikan menjadi anggota pramuka Gudep MTs N Babakan dan juga diumumkan hasil kejuaraan lomba serta nama-nama regu tergiat dalam kegiatan Persami. Hasil kejuaraan sebagai berikut :

Regu Tergiat
Tergiat Putra 1 =  Elang 2
Tergiat Putra 2 =  Harimau 1
Tergiat Putri 1  =  Matahari 3
Tergiat Putri 2  =  Anggrek 3

Lomba MTQ
Juara Putra 1 =     M. Bahrul Ilmi
Juara Putra  2 =    M.Abdul Romadloni
Juara Putri  1  =    Norma Avionila
Juara Putri 2  =     Elqi Nur Mutqifah

Lomba Pidato Bahasa Arab
Juara Putra 1  =    Jundi Naufal
Juara Putra 2  =    M. Khoerul Anam
Juara Putri 1  =     Siti Rokhmah
Juara Putri 2  =     Bela Dina M.S.

Lomba Pidato Bahasa Inggris
Juara Putra 1 =     Sifa Ibnu
Juara Putra 2 =     Rinto Maulana
Juara Putri 1 =      Rif’ah Najiah
Juara Putri 2 =      Laelatul Zahra

Lomba Kaligrafi
Juara Putra 1=      Iqbal Maulida Juara Putra Putra 2=   M. Faiz A
Juara Putri 1  =     Fatin Maura A
Juara Putri 2 =      Putri Raudhlotul

Lomba Scout Master
Juara Putra 1 =     M. Ilham
Juara Putra 2 =     Reza Maulana
Juara Putri 1 =      Adinda
Juara Putri 2 =      RISMA

Mudah-mudahan dengan adanya kejuaraan lomba ini adik-adik  termotivasi untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya serta selalu berusaha memajukan pramuka Gudep MTs N Model Babakan. Jayalah Pramuka MTs N Model Babakan !!..




Kiat Smart Memilih Sekolah

KIAT SMART MEMILIH SEKOLAH
Oleh :
Isnen Widiyanti, S.Pd
Guru MTs N Model Babakan


Sebagai orangtua, Anda tentu saja ingin memberikan yang terbaik buat buah hati. Salah satunya dalam bidang pendidikan. Sejatinya, pendidikan sangat penting bagi anak-anak. Pasalnya, pendidikan terbaik sangat berpengaruh pada kesuksesan buah hati. Alasan inilah yang membuat orang tua harus cerdas memilih sekolah yang tepat untuk buah hati. Oleh karena itu lewat pilihan sekolah yang tepatlah semua itu bisa didapatkan.
Hampir semua sekolah saat ini mengklaim dirinya sebagai sekolah
unggulan dengan berbagai variasi kata seperti RSBI, Fullday school, sekolah teladan, sekolah
favorit, dsb. Namun nyatanya begitu anak kita disekolahkan di sana
malah dinyatakan bermasalah atau mogok sekolah.Yang lebih buruk lagi sekolah yang mengklaim dirinya unggulan tadi
tidak mampu membuat semua anak menjadi anak yang unggul dibidangnya
masing-masing, padahal untuk bisa masuk saja anak kita harus di saring
dulu, dipilih dulu mana yang layak di didik dan tidak layak didik.
Sekarang ini sudah banyak pilihan untuk memasukkan anak-anak ke sekolah. Apalagi menjelang awal tahun ajaran, sekolah-sekolah tersebut saling berlomba untuk mempublikasikan keunggulan sekolah masing-masing. Kita sebagai orang tua setidaknya mengetahui bahwa setiap sekolah mempunyai kelebihan dan kekurangan. Setiap sekolah baik itu sekolah negeri maupun sekolah swasta pasti mempunyai tujuan memberikan yang terbaik buat siswanya.
Tidak sedikit orang tua yang bertindak sebagai perencana tunggal masa depan anak-anaknya. Ironisnya, mereka terlalu memaksakan kemauan dengan menentukan sekolah yang akan dimasuki sang anak. Orang tua menginginkan anaknya kelak menjadi dokter, padahal anak memiliki bakat seni, ingin anaknya menjadi pengacara, anak lebih menyenangi dunia komputer atau ingin anaknya menjadi artis dan selebritis, anak malah lebih menyenangi mengkaji ilmu-ilmu agama. Sampai-sampai muncul pula nada protes anak pada orang tuanya, “Sebenarnya yang mau sekolah itu siapa sih?”
Intervensi orang tua dalam perencanaan masa depan anak khususnya memilih sekolah memang sangat diperlukan, namun yang tak kalah penting dan mendasar adalah orang tua perlu mengetahui dan mengarahkan minat dan bakat anak secara dialogis. Orang tua pasti lebih tahu minatnya itu mau ke mana–sesuai tidak dengan bakat yang dimilikinya. Apalagi saat ini anak dituntut harus lebih cerdas menghadapi dinamika lingkungannya dimana kecerdasan tidak hanya dilihat dari sisi kognitif dan apektif, tetapi juga psikomotoriknya
Menilik apa saja yang perlu orang tuaperhatikan sebelum memilih sekolah anak, berikut kiatnya :
1. Informasi
Jangan bosan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai berbagai sekolah, baik melalui internet, media, anggota keluarga lainnya, ataupun lingkungan sekitar Anda. Jika memungkinkan, datanglah ke pameran pendidikan sehingga Orang tua bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap langsung dari sekolah tersebut.
2. Observasi
Setelah menentukan sekolah, jangan segan-segan menanyakan langsung ke pengelola sekolah mengenai profil sekolah, kurikulum, jumlah murid per kelas, latar belakang pendidikan guru, prestasi sekolah, sistem pembayaran sekolah, fasilitas pendidikan, status sekolah, serta pemilik atau yayasan yang menaungi sekolah tersebut.
3. Izin sekolah
Cenderungnya hal yang satu ini jarang ditanyakan oleh orangtua, yakni mengenai izin sekolah. Padahal, tidak jarang sekolah tutup diakibatkan izin gedung dan operasionalnya yang bermasalah. Untuk hal yang satu ini, jika Anda ingin penjelasan yang rinci, Anda bisa tanyakan ke pemerintah daerah setempat.
4. Kondisi fisik sekolah
Lihat juga kondisi bangunan sekolah tersebut, apakah masih layak atau tidak sebagai tempat belajar. Perhatikan kontruksinya. Jika terdapat beberapa bagian bangunan yang retak, tanyakan kepada pengurus sekolah, kapan bangunan tersebut bisa diperbaiki? Selain itu, lihat juga suasana kelas, kantin, fasilitas olah raga, kamar kecil hingga tempat ibadah apakah cukup nyaman untuk buah hati Anda.
5. Guru
Disekolah, anak akan menyerap berbagai nilai dan norma kehidupan. Pilihlah sekolah yang memiliki guru-guru yang bermoral baik dan memiliki latar belakang pendidikan yang layak untuk diperhitungkan, sehingga buah hati pun akan berkembang menjadi anak yang baik dan cerdas.
6. Suasana
Jangan lupa untuk memperhatikan suasana kelas ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Perhatikan bagaimana interaksi murid dan guru di kelas tersebut. Ini merupakan hak Anda sebagai orangtua untuk melihat dan memantau.

Apabila peran orang tua mulai diambil dalam memilih sebuah sekolah yang berkualitas, maka ada beberapa faktoryang perlu orang tuaperhatikan sebelum memilih sekolah anak, diantaranya :
1.             Visi dan misi sekolah harus jelas
Kebanyakan sekolah kita belum mampu mengartikulasikan visi dan misinya. Visi adalah pernyataan singkat, mudah diingat, pemberi semangat, dan obor penerang jalan untuk maju melejit.Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga pendidikan khususnya dalam usahanya mewujudkan Visi.
2.             Komitmen sekolah tinggi untuk menjadi unggul
Indikatornya adalah staf administrasi, guru, dan kepala sekolah memiliki tekad yang kuat untuk menjadikan sekolahnya sebagai sekolah unggul dalam segala aspek, sehingga semua siswa dapat menguasai materi pokok dalam kurikulum.
3.             Kepemimpinan yang mumpuni
Tidak dipungkiri baik dan buruknya suatu sekolah 80 % ditentukan oleh kepala sekolahnya. Kepala sekolah adalah “sentral” sekolah.Kepala sekolah adalah "pemimpin dari pemimpin" bukan "pemimpin dari pengikut”.
4.             Kesempatan untuk belajar dan pengaturan waktu yang jelas
Semua guru mengetahui apa yang mesti diajarkan. Alokasi waktu yang memadai dan penjadwalan yang tepat sangat berpengaruh bagi kualitas pengajaran.
5.             Lingkungan yang aman dan teratur
Sekolah unggul memiliki suasana tertib, bertujuan, serius, dan terbebas dari ancaman fisik atau psikis, tidak opresif tetapi kondusif untuk belajar dan mengajar.
6.             Hubungan yang baik antara rumah dan sekolah
Para orang tuamemahami misi dan visi sekolah. Mereka diberi kesempatan untuk berperan dalam program demi tercapainya visi dan misi tersebut.
7.             Monitoring kemajuan siswa secara berkala
Kemajuan siswa dimonitor terus-menerus dan hasil monitoring itu dipergunakan untuk memperbaiki perilakudan performansi siswa dan untuk memperbaiki kurikulum secara keseluruhan.

Dari beberapa faktor tersebut, kita sebagai orang tua dapat mengambil kesimpulan bahwa setiap sekolah baik itu swasta ataupun negeri memiliki keunggulan dan kekurangan. Kualitas memang harus kita perhatikan. Satu hal yang harus kita yakini bahwa sekolah hanyalah salah satu sarana pendidikan penunjang keberhasilan anak dalam menggapai masa depannya. Tetapi keberhasilan yang lebih penting yaitu pendidikan moral dan keilmuan yang didapatkan anak ketika dia berada didalam rumah bersama dengan orang tuanya. Anak yang berhasil mendapatkan pendidikan nilai moral dan keilmuan terbaik dari orangtua, dimanapun dia bersekolah baik di swasta ataupun negeri keberhasilan dan kesuksesan akan selalu diraih dengan gemilang. Jadilah Orang Tua Smart, Wahai Para Orang Tua Indonesia !

Selamat memilih !

Minggu, 22 September 2013

KUMENTHUS DAN KUMAKI

KUMENTHUS DAN KUMAKI

Kata “kumenthus” dan “kumaki” sering kali diucapkan “kementhus” dan “kemaki” yang  masih sering kita dengar dalam percakapan bahasa Jawa. Arti umumnya adalah “sombong”. Masih banyak orang yang berbahasa ibu “Jawa” mengerti hal ini. Yang bukan Jawa pun tahu mengatakan "kemaki".
            Sri Pakubuwana IV memasukkan "kumenthus lawan kumaki" sebagai perilaku anak muda yang kurang bergaul dengan orang baik (Serat Wulangreh: Kelakuan “nom-noman” yang “adoh wong becik”) dalam pupuh Pangkur bait ke 8 seperti pada gambar di atas.
Apakah  kumênthus sama dengan kumaki? Menurut saya jawabannya adalah “serupa tetapi tak sama”. Serupa karena pengertian umumnya adalah gambaran orang “sombong”, serupa pula karena menggunakan tatabahasa yang sama, yaitu sisipan “um” atau “em” yang artinya kurang lebih “berperilaku seperti .......”. Contoh sederhana misalnya: “Keminter” yang artinya bergaya seperti orang pintar, padahal jauh dari pintar.

KUMENTHUS

Berasal dari kata “Kenthus”, yaitu sejenis katak yang bisa menggembungkan perutnya. Kataknya kecil-kecil saja, tetapi kalau pas menggelembung dia akan menjadi besar. Tidak hanya besar badannya tetapi suaranya pun menjadi besar. Kita tidak akan menyangka kalau bunyi yang keras itu dikeluarkan oleh makhluk sekecil itu.
Orang “kumenthus” adalah orang yang berlagak sok berani sepertinya dia yang paling jagoan.

KUMAKI

Berasal dari kata “Kaki”. Kaki dalam bahasa Jawa artinya adalah sebutan untuk orang yang sudah tua. Kalau dalam dunia pewayangan seorang pendeta sepuh menyebut “kaki prabu” kepada raja yang lebih muda usia, berarti pendeta tersebut menghormati sang raja. Walaupun muda, tetapi dituakan). Orang disebut “Kaki” tidak sekedar sebagai sebutan untuk orang yang jauh lebih tua atau dituakan, tetapi juga dianggap jauh lebih pandai.
 Orang “kumaki” adalah orang yang berlagak sok pandai, sama dengan kuminter. Gayanya seperti orang tua bijak yang memberi pitutur luhur (padahal perilakunya tidak mendukung).

KUMENTHUS DAN KUMAKI VS ADIGANG ADIGUNG ADIGUNA

Ada teman yang bertanya tentang hal ini: Apa bedanya? Penjelasannya sederhana saja. Orang "kumenthus" dan "kumaki" tidak punya kelebihan tetapi berlagak hebat. Sedangkan "adigang adigung adiguna" orangnya memang hebat sayangnya suka menonjol-nonjolkan kebolehannya. Yang pertama adalah penyakit orang muda sedangkan yang kedua bisa muda bisa tua.

EPILOG

"Jadi kalau gitu orang seperti bu Isnen ini sudah jauh dari kemaki ..." Komentar Haifa yang dari tadi mendengar wedharan saya dengan saksama.
"Jangan nggunggung Haifa, nalarnya gimana?" Jawab saya dengan reflek dada membusung karena dapat pujian
"Kumaki kan sifat anak muda yang berlagak pintar seperti kaki-kaki. Lha bu Isnen kan sudah kaki-kaki eh nini-nini". Penjelasan Toni dengan senyum lebar.
"Sialan kamu, Haifa. Kamu itu bar njunjung (mengangkat) terus ngantebake (menjatuhkan)". 

CATATAN

Pengertian “Kumenthus” dan “Kumaki” menurut Poerwadarminta, 1939, dapat dipirsani sebagai berikut:
1.    kumênthus: kn. ak. umuk, gumêdhe, kumêndêllsp); kc. kênthus.
2.    kênthus: kn 1 ar. kewanbngs. kintêl;
3.    kintêl: I kn. bngs. kodhokkangbisamlêmbung.
4.    kaki: I kn. eyangki 1 êmbahlanang; 2 br. anakanggèr (panyêbutmarangwong nom kangkinasihut.kinurmatan); wis [x]-[x] pc. wistuwabangêt.
5.    kumaki: kn. anbêkpintêr, kaya wongtuwa; kc. kaki.









Selasa, 17 September 2013

Kekerasan, No ! Guru Wibawa, Yes !

Kekerasan, No !GuruWibawa, Yes  !
Oleh :
ISNEN WIDIYANTI, S.Pd
Guru MTs  N Model Babakan

Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan hinaan, maka ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, maka ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak  dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, maka ia beajar berlaku adil.
Jika anak  dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia menemukan cinta dalamkehidupan.

Begitulah anak selalu belajar dalam kehidupannya
(Ajaran  Dorothy Law Nolte )

Kondisi sistem pendidikan negeri ini yang carut-marut menjadikan semakin banyak tindakan kriminal, kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi. Kekerasan bukanlah hal yang aneh dan luar biasa di negeri ini, karena terjadi hampir disetiap tempat baik di rumah, masyarakat maupun sekolah. Di media elektronik dan cetak, hampir setiap hari kita disuguhi berita tentang kekerasan mulai dari pembunuhan, penganiayaan, pemukulan, pelecahan dan sebagainya.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, aksi kekerasan juga sering terjadi. Pada September 2011 diberitakan tujuh—ada yang mengatakan 15—murid kelas VIII dan IX salah satu SMP di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, dijemur sebelum dipukul dan ditendang guru mereka.Alasannya, ketujuh murid itu bermain bola selama jam istirahat. Masih di bulan yang sama, sembilan murid sebuah SD di Binjai, Sumatera Utara, dilaporkan menderita kesakitan setelah tangan dan kaki mereka dipukul dengan penggaris kayu dan hidung mereka dijepit tangan oleh guru mereka. Alasannya, kesembilan murid itu tak sanggup menghafalkan nama 33 provinsi.
Cerita-cerita di atas hanyalah segelintir kasus dari sekian banyaknya kasus kekerasan yang sering dan hingga kini masih terjadi di sekolah. Hubungan guru-murid yang diwarnai dengan kekerasan semacam itu merupakan salah satu bentuk kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Bentuk-bentuk kekerasan lainnya, bullying (pelecehan antarmurid) dan tawuran pelajar.
Meski demikian, perhatian sengaja penulis tujukan pada isu kekerasan guru terhadap murid karena, Pertama, kedua pihak inilah yang sangat menentukan proses belajar-mengajar di kelas. Kedua, menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pelaku terbanyak kekerasan terhadap anak setelah orang terdekat korban adalah guru. Berdasarkan laporan KPAI tahun 2007, misalnya, disebutkan bahwa dari 555 kasus kekerasan yang menimpa anak, 18% pelakunya adalah orang terdekat dan 11,8% adalah guru (VIVAnews, 24 Oktober 2008).Ketiga, Hasil penelitian UNICEF di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara tahun2006 juga menunjukkan bahwa kekerasan terhadap anak sebagian besar (80 persen) dilakukan olehguru. Selain itu, hasil penelitian tersebut memberikan kesadaran kepada kita bahwa kekerasan pada anak tidak hanya berupa kekerasan fisik, namun bisa berupa kekerasan non fisik, seperti pemberian tugas berlebihan, memberi target prestasi terlalu tinggi, hingga memaksa anak melakukan sesuatu diluar minatnya (JP, 21 November 2007).Keempat, Hasil penelitian Philip juga demikian, bahwa di Indonesia cukup banyak guru yang menilai cara kekerasan masih efektif untuk mengendalikan siswa. Akibatnyaadalah terjadi traumatis psikologis, dendam yang mendalam, makin kebal hukuman, dancenderung akan melampiaskan kemarahan dan agresif terhadap siswa lain yang dianggap lemah(Philip, 2007). Hal ini mengindikasikan bahwa di lingkungan sekolah, guru menjadi unsur pentingdalam tindak kekerasan yang bisa berdampak serius bagi anak didik.
Mengapa guru melakukan aksi kekerasan terhadap murid? Sebagaimana kita ketahui tentang mitos wibawa dimata sebagian guru yang beranggapan bahwa kekerasan bisa menjadi sarana untuk menunjukkan kewibawaan di hadapan murid-murid. Maksudnya, guru pada situasi-situasi tertentu memerlukan kekerasan agar murid mendengarkan dan menghormatinya. Ketika siswa atau siswi menunduk dengan raut muka penuh ketakutan, wibawa telah ditegakkan. Begitu anggapan yang dipercayai selama ini.
Wibawa itu tidak perlu dicari, tapi melekat dalam diri pendidik dengan sendirinya. Mari kita tengok cerita seorang guru yang menginspirasi sehingga disayangi dan dihormati murid. Masih ingat Prof. Emil Salim? Beliau dipercaya menjabat sebagai menteri lingkungan hidup selama tiga periode berturut-turut (1978—1993). Komitmen terhadap pelestarian lingkungan di Indonesia, seperti beliau akui, terinspirasi dari guru-gurunya terdahulu.
Suatu ketika salah satu gurunya, berkebangsaan Belanda yang sangat peduli terhadap alam, mengajak murid-muridnya, termasuk Emil kecil, pergi ke hutan. Sesaat hendak menyeberangi sungai, mereka dikejutkan sekawanan lintah yang akhirnya mengacaukan perjalanan mereka.
Dengan ketelatenannya, guru tersebut mengajak murid-muridnya berhenti sejenak untuk memahami apa makna dari pertanda alam itu. Diletakkannya seekor lintah di atas daun, kemudian ia meminta murid-muridnya memperhatikan perilaku pacet. Alhasil, kepala pacet itu selalu bergerak-gerak menghadap ke arah datangnya sinar matahari. Lantas, ia menjelaskan sembari berpesan agar murid-murid tidak perlu khawatir setiap kali tersesat di hutan karena pacet bisa dijadikan sebagai kompas alami.
Kecintaannya terhadap alam dan ketelatenannya mendidik murid-murid membuat Emil kecil menaruh rasa hormat pada gurunya. Bahkan, Emil kecil dan teman-temannya semakin menyayangi guru tersebut yang telah berhasil membukakan alam pikiran dan mata hati mereka dalam memaknai peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Dedikasi guru itulah yang juga mengantarkan Emil kecil menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam bidang lingkungan hidup di Indonesia.
Oleh karena itu, tidaklah benar mitos yang beranggapan jika kekerasan dibenarkan untuk menegakkan wibawa guru di hadapan anak didik. Karena jika selama guru mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya untuk menginspirasi murid-muridnya, kewibawaan akan mengikutinya. Guru yang menjadi inspirasi bagi aksi kekerasan adalah preman yang tempatnya bukan di sekolah.
Kekerasan oleh guru pada siswa menurut saya disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :Pertama,kurangnya pengetahuan guru bahwa kekerasan itu tidak efektif untuk memotivasi siswaatau merubah tingkah laku. Selama ini kekerasan dilakukan guru dengan dalih untuk mendisiplinkan siswa, justru kekerasan akan mengakibatkan hal-hal yang akan berdampak bagimasa depan anak baik dari perkembangan, pertumbuhan dan kepribadiannya. Akibat kekerasanakan membuat perilaku anak menjadi tidak konsisten yakni “patuh di depan dan berani di belakang guru”.Kedua,adanya persepsi yang parsial menilai siswa. Misalnya, ketika siswamelanggar, bukan sebatas menangani, tetapi seharusnya mencari tahu apa yang melandasitindakan itu.Ketiga,adanya hambatan psikologis, sehingga dalam menangani masalah guru lebihsensitif dan reaktif.Keempat,adanya tekanan kerja; adanya target (standarisasi) yang harusdipenuhi guru seperti kurikulum, materi, prestasi yang harus dicapai siswa.Kelima, pola yangdianut adalah mengedepankan kepatuhan dan ketaatan pada siswa, mengajar satu arah (dari guruke murid).Keenam,muatan kurikulum yang menekankan pada kemampuan kognitif dancenderung mengabaikan kemampuan afektif, sehingga guru dalam mengajar cenderungsuasananya kering, stressful dan tidak menarik, padahal mereka dituntut untuk mencetak siswa-siswa yang berprestasi. Ketujuh,adanya tekanan ekonomi pada guru yang akhirnya menjelmamenjadi bentuk kepribadian yang tidak stabil, seperti berfikir pendek, emosional, mudah goyah,ketika merealisasikan rencana-rencana yang sulit diwujudkan.

Karena itu solusi yang bisa ditawarkan untuk menghentikan kekerasan ini adalah :Pertama,guru dansemua warga sekolah membuat kesepakatan untuk menerapkan pendidikantanpa kekerasan di sekolah.Kedua,mendorong dan mengembangkan humanisasipendidikandengan menyatupadukan kesadaran hati dan pikiran, membutuhkan keterlibatan mental dantindakan sekaligus, serta mengembangkan suasana belajar yang meriah, gembira, denganmemadukan potensi fisik dan psikis menjadi suatu kekuatan yang integral.Ketiga,lebihmengedepankan penghargaan dari pada hukuman.Keempat,terus menerus membekali guruuntuk menambah wawasan pengetahuan, kesempatan, pengalaman baru untuk mengembangkan kreativitas mereka.Kelima,adanyakonseling , tidak hanya siswa yang membutuhkan bimbingan,tetapi juga guru. Sebab guru juga mengalami masa sulit yang membutuhkan dukungan, penguatan dan bimbingan untuk menemukan jalan keluar yang terbaik. Keenam, Segeramemberikan pertolongan bagi siapa pun juga yang mengalami tindakan kekerasan di sekolah, danmenindaklanjuti serta mencari solusi alternatif yang terbaik. Sehingga kekerasan tidak menjadihal yang “biasa dan lumrah” tetapi menjadi suatu tindakan yang harus mendapat perhatian serius.