Say No,To
Drug !!!!
Oleh :
Isnen Widiyanti, S.Pd
Penyalahgunaan narkotika di
negara kita semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan Data
Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan di Indonesia angka penyalahgunaan
narkotika mencapai 2,2 persen atau 4,2 juta orang pada tahun 2011. Mereka
terdiri dari pengguna coba pakai, teratur pakai, dan pecandu. Dari jumlah
tersebut, 1,3 juta diantaranya berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Di
sisi lain, jumlah korban meninggal dunia akibat penggunaan Narkotika selama
kurun 2006-2008 mencapai 15.000 jiwa. Artinya, setidaknya 41 jiwa melayang
perhari dengan 78 persen terjadi pada anak muda usia 19-21 tahun.
Peredaran
narkotika di Indonesia pun dalam beberapa tahun terakhir semakin marak. Bukan
hanya masyarakat biasa, peredaran barang haram itu sudah masuk di kalangan
akademisi dari perguruan tinggi dan aparat penegak hukum. Setidaknya ini
terbukti, setelah Satuan Narkotika Polresta Jambi pada tanggal 11 Desember 2014
menangkap seorang dosen dan pegawai Kejari Jambi, karena diduga menggunakan narkotika
jenis sabu-sabu.
Universitas Hasanuddin (Unhas)
Makassar, Sulsel, juga menjadi pusat
perhatian publik. Bukan hanya karena demo besar-besaran mahasiswa yang menolak
kenaikan harga BBM, tapi juga kejadian ironis yang menimpa Wakil Rektor III
Unhas Prof Dr Musakkir SH MH. Guru besar fakultas hukum itu malah ditangkap
polisi karena diduga mengonsumsi narkotika. Yang bikin lebih mengelus dada,
Musakkir ditangkap bersama dengan seorang dosen hukum Ismail Alrip SH dan
seorang mahasiswi STIEM Bongaya Makassar, Nilam. Petugas Satreskoba Polrestabes
Makassar menggerebek pesta sabu-sabu itu di Hotel Grand Malibu kamar nomor 312
sekitar pukul 03.00 Wita Jumat 14 Desember 2014.
Data Terbaru BNN menyebutkan,
Indonesia telah menjadi pasar utama dalam hal perdagangan Narkotika. Terbukti
dengan tertangkapnya 9 pengedar narkotika yang membawa 800 kilogram sabu pada
tanggal 5 Januari 2015 di Kalideres, Jakarta Barat oleh Badan Narkotika
Nasional (BNN). Dari data singkat mengenai
peredaran narkotika di Indonesia dan Jakarta ini, terlihat betapa
mengkhawatirkannya ancaman narkotika bagi generasi muda Indonesia.
Beberapa
Penyebab Penyalahgunaan Narkotika di Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Kegagalan
yang di alami dalam kehidupan
Tidak
memiliki rasa percaya diri ataupun kurang mendapat kasih sayang orang tua dapat
menyebabkan timbulkan penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja. Misalnya
saja, orang tua yang terbilang sukses dalam berkarir tetapi kurang memberi
perhatian kepada keluarga.
b.
Pergaulan yang bebas dan lingkungan yang kurang tepat.
Menurut
teori Waddington, mengenai “develope mental land scape”,
jika seorang anak di tempatkan pada
suatu lingkungan tertentu, maka sulitlah bagi kalangan tersebut untuk mengubah
pengaruhnya, terlebih lagi jika lingkungan itu sangat kuat mempengaruhi anak
tersebut. Dengan demikian untuk mencegah penggunaan narkotika, maka land scape (lingkungan) yang baik saat ini adalah
lingkungan Islam. Sebagai orang tua seharusnya dapat memperingatkan anaknya
agar tidak bergaul dengan teman yang berakhlak tidak baik.
c. Kurangnya
siraman agama
Untuk
memerangi narkotika, upaya yang perlu di lakukan adalah membangkitkan
kesadaran beragama dan menginformasikan hal-hal yang positif dan bermanfaat
kepada para remaja. Karena, pada zaman sekarang ini sangt sedikit para remaja
yang sadar akan pentingnya siraman agama.
d. Keinginan
untuk sekadar mencoba
Keyakinan
bahwa bila mencoba sekali takkan ketagihan adalah salah satu penyebab
penggunaan narkotika, karena sekali memakai narkotika maka mengalami ketagihan
dan sulit untuk di hentikan. Maka dari itu, bila seseorang ingin terhindar dari
narkotika, harus dapat menjauhkan dirinya dari hal-hal yang memungkinkan untuk
mencoba dan bersentuhan dengan narkotika.
Berikut
adalah Beberapa Narkotika yang beredar di masyarakat dan efeknya.
MDMA atau ekstasi
adalah salah satu obat terlarang yang dibuat
secara ilegal di laboratorium dan diproduksi dalam bentuk tablet atau kapsul
berbagai warna dengan desain yang berbeda. Ekstasi juga dapat berupa bubuk.
Ekstasi dapat mendorong kita untuk untuk bekerja diluar batas kemampuan fisik
sehingga dapat menyebabkan dehidrasi Efeknya : tanda-tanda perasaan gembira yang meluap-luap,
rasa nyaman, mual, percaya diri, rahang mengencang dan gigi bergemeletuk,
paranoid, kebingungan serta meningkatnya datak jantung, suhu tubuh, dan tekanan
darah. Berkeringat dan dehidrasi, percaya diri dan kurang mampu mengendalikan
diri.
OPIAT atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara
dihisap (inhalasi). Efeknya : Menimbulkan rasa kesibukan (rushing
sensation), Menimbulkan semangat, Merasa waktu berjalan lambat., Pusing,
kehilangan keseimbangan/mabuk, Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan
seksual hilang). Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui
pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Efeknya : Menimbulkan
euforia. Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi). Kebingungan
(konfusi). Berkeringat.
Dapat menyebabkan pingsan, jantung
berdebar-debar. Gelisah dan perubahan suasana hati. Mulut kering dan warna muka
berubah.
HEROIN / PUTAW, PUTIH, PT, BEDAK, ETEP.
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan
morfin secara kimiawi. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin
tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Efeknya : Timbul rasa kesibukan yang
sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan
seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia).
Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya. Denyut nadi melambat.Tekanan darah
menurun. Otot-otot menjadi lemas/relaks. Diafragma mata (pupil) mengecil (pin
point). Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri. Membentuk dunia
sendiri (dissosial) : tidak bersahabat. Penyimpangan perilaku : berbohong,
menipu, mencuri, kriminal. Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari. Efek
samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar,
jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan
kebiasaan tidur. Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah
sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat
GANJA / KANABIS / MARIYUANA, GRASS/RUMPUT, POT, CANNABIS, JOINT,
HASHISH, CIMENG.
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Efeknya
: Denyut jantung atau nadi lebih cepat. Mulut dan tenggorokan kering. Merasa
lebih santai, banyak bicara dan bergembira. Sulit mengingat sesuatu kejadian. Kesulitan
kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi. Kadang-kadang
menjadi agresif bahkan kekerasan. Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti
dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek. Gangguan
kebiasaan tidur. Sensitif dan gelisah. Berkeringat. Berfantasi. Selera makan
bertambah.
KOKAIN / CRACK, COKE, GIRL, LADY, SNOW, CHARLIE, SREPET,
SALJU PUTIH
Efeknya : Menimbulkan
keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy). Hasutan (agitasi),
kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks. Penggunaan jangka panjang
mengurangi berat badan. Timbul masalah kulit. Kejang-kejang, kesulitan
bernafas. Sering mengeluarkan dahak atau lendir. Merokok kokain merusak paru
(emfisema). Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan. Paranoid. Merasa
seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs). Gangguan
penglihatan (snow light). Kebingungan (konfusi). Bicara seperti menelan.
SHABU
Shabu merupakan sebutan yang popular di Indonesia. Nama zat adiktif ini
sebenarnya adalah methamphetamine (meth). Secara fisik shabu murni ini
berbentuk butiran kristal putih mirip gula. Efeknya : merasa santai dan
senang, tidak merasakan cemas ataupun takut, memiliki semangat yang tinggi.
Secara Global dampak dari pemakaian Narkotika dapat menimbulkan Efek
Ketergantungan atau Kecanduan. Dan yang paling bahaya adalah dapat berbahaya
bagi orang lain, seperti halnya Tragedi Tugu Tani, karena pengemudi memakai narkotika,
maka menabrak dan menewaskan orang lain. Oleh karena itu, JANGAN SEKALI – KALI
mencoba yang namanya NARKOTIKA, meskipun saja sedikit namun itu nanti akan
memberikan Efek Buruk bagi diri anda maupun orang disekeliling kita.
Mari Kita sebagai Makhluk Tuhan yang memiliki akal dan pikiran, sebaiknya
kita hindari barang-barang HARAM seperti itu. Mari berpikir sehat dalam
memecahkan masalah, karena orang-orang yang memakai Narkotika biasanya
orang-orang yang memiliki masalah dan mereka tidak mampu mengontrol dirinya
sendiri. Say No, To Drug !!!!