sugeng rawuh


widget

Kamis, 10 April 2014

Pro Kontra Menjadi Wanita Karir

Pro Kontra Menjadi Wanita Karir


image
Merupakan hal lumrah, ketika Anda memilih untuk bekerja menjadi seorang wanita karir. Namun terkadang, respon yang diberikan oleh lingkungan sekitar Anda tak semulus yang dibayangkan. Sebagai individu yang hidup bermasyarakat, seringkali keinginan pribadi kita terbentur dengan adanya norma dan peraturan. Baik dari agama, maupun sosial.
Demikian pula dengan pilihan Anda untuk menjadi seorang wanita karir. Sebelum Anda mantap untuk menjalani profesi tersebut, tentunya dipenuhi pula dengan pertimbangan-pertimbangan terkait, baik internal maupun eksternal. Atau istilah familiarnya yakni, sisi positif dan negatifnya.
Sisi positif wanita karir
Ekonomi Keluarga
Bagi keluarga moderen, dalam hal menopang perekonomian keluarga, kedudukan pria dan wanita ialah sebagai mitra yang sejajar. Dimana wanita dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga yang makin bervariasi, tidak hanya bergantung pada penghasilan suaminya saja.
Mengisi Waktu Luang
Pekerjaan rumah tangga yang seabrek, sudah tidak lagi menjadi momok yang menakutkan bagi para wanita. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat menjadi solusinya. Misalnya saja dengan menggunakan mesin cuci. Atau, dengan menyewa jasa asisten rumah tangga (pramuwisma). Solusi-solusi tersebutlah yang kemudian menjadikan wanita memiliki waktu luang yang berlebih. Sehingga alangkah lebih baik jika diisi dengan kegiatan yamg bermanfaat dan menghasilkan, menjadi wanita karir.
Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)
Seiring majunya perkembangan teknologi, maka dibutuhkan pula sumber daya manusia dengan kompetensi yang mumpuni untuk menjalankannya. Kebutuhan sumber daya manusia tersebut, cukup terbantu dengan para wanita yang memiliki pendidikan sama tingginya dengan pria pada umumnya.
Percaya Diri
Menjadi wanita karir, tentunya harus siap untuk dibutuhkan dan berhadapan dengan orang banyak. Oleh karena itu, wanita karir harus selalu tampil prima setiap saat. Keharusan tersebutlah yang akhirnya mendorong rasa percaya diri yang positif dalam diri wanita.
Sisi negatif wanita karir
Terhadap suami
Suami dari seorang wanita karir tentunya bangga, melihat istrinya yang kreatif, pintar, dan berguna bagi banyak orang termasuk keluarga. Namun, seringkali masalah yang terjadi adalah rasa minder sang suami akibat penghasilan istri yang lebih tinggi.
Selain itu, wanita karir biasanya mengorbankan banyak waktunya di rumah hanya demi tuntutan pekerjaan. Sehingga, suami yang lelah menjadi kesal akibat tidak menemui istrinya sepulang dari bekerja. Belum lagi masalah penundaan kehamilan yang sering terjadi pada pasutri yang masih muda.
Terhadap Anak
Wanita karir biasanya memiliki jam kerja yang tidak menentu. Bahkan terkadang lembur sampai larut malam. Pekerjaan yang menyita waktu ini, menyebabkan kelelahan setibanya di rumah. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kesabaran Anda sebagai ibu, dalam menghadapi anak-anak Anda.
Perhatian dan kasih sayang dari seorang ibu, memiliki peran penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Sehingga, dengan kurangnya hal-hal tersebut akan berakibat negatif bagi perkembangan dan pergaulan anak Anda.
Terhadap Rumah Tangga
Berdasarkan fakta yang bergulir, biasanya wanita yang sudah memutuskan untuk menjadi wanita karir, lebih mementingkan pekerjaannya daripada urusan rumah tangganya. Kerap kali, wanita karir lalai akan kewajibannya sebagai seorang istri dan seorang ibu.
Hal inilah yang kemudian menimbulkan berbagai prahara dalam rumah tangga, seperti ribut-ribut kecil sampai pertengkaran yang hebat. Yang perlu diingat, hal tersebut akan berdampak negatif bagi psikologis anak-anak Anda.
Terhadap Masyarakat
Saat ini, sudah banyak sekali sektor industri dan perusahaan yang mempekerjakan wanita. bahkan lebih banyak wanitanya, dibanding pria. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial antara kedua gender tersebut. Belum lagi alasan dipilihnya pekerja wanita ialah karena wanita tidak banyak menuntut dan lebih efisien dalam pekerjaannya.
Selain itu, kebanyakan wanita karir suka memilah-milah dalam urusan pasangan. Alasannya, ingin mencari yang terbaik dan sepadan untuk bersanding dengannya. Sayangnya, hal tersebut malah membuat wanita karir terlalu lama untuk memutuskan, sehingga masih melajang di usia pantas menikah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar